TINJAUAN RELIGI ATAS MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Oleh; Yedi Purwanto,Jurnal Sosioteknologi
Abstract
Human as the God’s most noble creature was appointed as the leader in the world. With his knowledge, man must understand his environment, and has a responsibility to take care of his living environment in line with Commandment of God in the Quran.
Pentingnya Lingkungan Hidup
Segala sesuatu di alam semerta ini adalah makhluk hidup, dan hanya Allah-lah satu-satunya Pencipta. Setiap makhluk hidup mempunyai sunnatullahnya sendiri. Sesuai dengan apa yang telah ditetukan Allah terhadap terhadap mereka. Rotasi bumi, peluruhan bahan-bahan radioaktif, kematian makhluk hidup, merupakan contoh-contoh sunnatullah yang sudah ada jauh sebelum penciptaan manusia dan jauh sebelum Al-Quran diturunkan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Manusia hidup dalam satu dunia, yang penuh dengan ciptaan atau makhluk dengan sunnatullah-nya.
Manusia adalah mahkluk Allah yang mempunyai bentuk fisik yang paling sempurna, dilengkapai dengan jiwa yang memungkinkan ia dapat mencapai tingkat spiritualitas yang mulia. Pada tempatnyalah ia memperoleh kedudukan sebagai leader (khalifah), pemimpin dibumi ini (QS 2: 30). Ia berhak memimpin dunia dengan satu motivasi yaitu sebagai Pengabdi (abid) pada sang pencipta segenap alam semesta ini (lihat QS 51 : 56). Mengabdi kepada sang pencipta dengan cara melakukan pengelolaan terhadap setiap sumber daya alamyang diamanatkan-Nya kepada manusia dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan mahluk-mahluk lain di bumi ini.
Agar tugas berjalan baik, manusia membutuhkan ilmu yang membahas tentang mahluk-mahluk didunia ini. Penelitian ini, harus dilakukan dengan cara sisitimatis, berlangsung terus, dan tercatat dengan baik sebagai kumpulan ilmu. Ilmu pengetahuan alam dan kehidupan sebenarnya terdapat dalam pemahaman manusia terhadap dunia empiria, dunia yang tunduk pada pengamatan manusia. Ilmu pengetahuan lalu dianggap sebagai pemahaman terhadap sunatulloh yang ada dialam semesta ini. Masih banyak lagi sunatullah untuk dipelajari, seperti banyaknya dunia empiris yang harus diamati. Ini merupakan tantangan bagi manusia. Manusia harus mempelajari seluruh lingkungan hidup yang ada disekelilingnya, karena ini adalah sunatullah, supaya ia mampu mengemban tugas sebagai leader atau khalifah (pemimpin) dibumi ini.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Lingkungan Hidup
Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai sunatullah yang terdokumentasikan dengan baik, yang ditemukan oleh manusia melalui pemikiran dan karyanya yang sistimatis. Ilmu pengetahuan akan berkembang mengikuti kemajuan kualitas pemikiran dan aktivitas manusia. Pertumbuhan ilmu pengetahuan seperti halnya bola salju, yaitu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia tahu lebih banyak mengenai alam semesta ini yang selanjutnya meningkatkan kualitas pemikiran dan karyanya yang selanjutnya membuat ilmu pengetahuan berkembang lebih pesat lagi.
Tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup diulang berkali-kali, larangan merusak lingkungan dinyatakan dengan jelas. Peranan dan pentingnya air dalam lingkungan hidup juga ditekankan. Yang lebih penting lagi ialah peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena pengelolaan bumi dengan mengabaikan lingkungan sekitar.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menginformasikan tentang ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan hidup antara lain sebagai berikut ;
“Dan apabila dikatakan pada mereka : ‘Janganlah kalian berbuat kerusakan dimuka bumi’ mereka menjawab : ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS : 2 :11).
“Dan diantara mereka ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan diperselisihkannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hati, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (darimu) ia berjalan dibumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dia merusak tanam-tanaman dan binatang-binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS 2 : 204-205)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut desebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan pada mereka sebagai dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)” (QS 30 : 40)
CSR Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Moral
Mengacu pada firman Allah yang mengatakan bahwa manusia sebagai leader, khalifah, atau pemimpin dimuka bumi ini, manusia dituntut untuk dapat memimpin dunia dengan didasari hati nurani dan ajaran-ajaranilahiyah yang luhur. Ia tidak boleh memimpin hanya berdasarkan pertimbangan logika dan emosi semata, apalagi demi mengejar kepentingan pribadi dan kelompoknya tanpa memperhatikan kepentingan lingkungan dan masyarakat banyak. Dalam hal ini Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu wujud kepedulian dalam membangun lingkungan sekitar yang baik dan sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar